Thursday, March 6, 2014

Analogi do'a.





Kalung ini adalah hadiah Khatam yag ke 5 dari Bunda.
Dari hadiah hadiah khatam yg lain, yg ini yg paling sering dipake.. dibawa kemana mana..
Ngga pernah lepas sama sekali. Selalu menggantung di leher, susah atau senang.

Ini ibarat analogi.. Analogi do'a bunda kepada anaknya.
Kemanapun aku pergi, do'a bunda bakal ada.
Bakal selalu nempel sama diri aku.
Bakal selalu mengikat diri aku.
Mirip kalung ini, do'a bunda ngegantung di leher, tidak mencekik tapi menggantung.

Do'a bunda itu paten.
Allah sama bunda itu udah satu paket. Karena ridho Allah, adalah ridho orang tua.
Karena do'anya menggantung, berarti kemanapun juga, do'a itu aku bawa.

Bunda udah berdo'a.. Analoginya sudah ada..
Apa lagi yg mau dikata? Tidak ada keinginan untuk jadi sia-sia.

Banyak orang bilang, orang tua mereka belum tidak mendoakan mereka.
Sama seperti kamu..
Orangtuamu pasti berkata hal yang sama.

Do'a itu tidak selalu harus diucap dihadapan mata.
Cukup Allah saja yang tau, malaikat yg catat.
Tugasmu hanya untuk percaya.

Di setiap do'a mereka, ada namamu..
Masih tega tidak memasukan mereka dalam do'amu?

Mintalah.. Tengadahkan tanganmu, mintalah dengan lembut dan rendah diri. Agungkan Dia Yang Maha Pengasih.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan ketika kamu meminta padaNya..
Jangan pedulikan apa yang orang lain bicarakan ketika kamu menangis padaNya..
Mereka tidak bisa mengabulkan do'amu.
Mereka hanya bisa berkata dan menyuruhmu mengelus dada.

Jadikanlah do'amu, dan do'a kedua orang tuamu itu satu.
Ketika kamu tau do'a itu milikmu, aku yakin, kamu akan yakin.

No comments:

Post a Comment